Efek Samping yang Terdapat di Gabapentin – Epilepsi adalah gangguan kompleks pada sistem saraf yang dapat menyebabkan timbulnya kejang. Meskipun tidak bisa sembuh secara total, pengidap epilepsi dapat mengontrol gejala yang terjadi slot olympus mengonsumsi obat-obatan, seperti gabapentin. Sebagai obat dalam kategori antikonvulsan, gabapentin dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas kejang epilepsi. Gabapentin pun dapat menjadi salah satu pilihan terapi yang efektif bagi pengidap epilepsi. Yuk, simak lebih lanjut mengenai penggunaan gabapentin dalam pengobatan epilepsi!
Pada penderita epilepsi, proses ini dapat terganggu oleh impuls listrik yang tidak normal. Gangguan inilah yang menyebabkan terjadinya gejala kejang. Lantas, bagaimana caranya gabapentin mencegah kejang? Cara kerja gabapentin adalah dengan menstimulasi produksi asam gamma-aminobutirat (GABA) di dalam otak. GABA merupakan senyawa yang berperan penting dalam mengatur dan menghambat aktivitas neuron abnormal penyebab kejang.
Dengan begitu, obat ini dapat membantu mengurangi frekuensi serta intensitas kejang pada penderita epilepsi. Gabapentin efektif dalam mengendalikan kejang parsial baik pada orang dewasa maupun anak-anak di atas 6 tahun. Umumnya, obat ini dapat kamu temukan dalam bentuk kapsul, tablet, atau cairan. Cara konsumsinya pun tergantung pada jenis atau merek obat. Kamu juga dapat membaca lebih lanjut mengenai pemicu kejang epilepsi melalui artikel berikut ini: “Ketahui 6 Pemicu Kejang pada Pengidap Epilepsi”.
Efek Samping Penggunaan Gabapentin
Sebelum mengonsumsi gabapentin, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat serta memahami kemungkinan efek slot samping yang mungkin timbul. Beri tahu dokter mengenai riwayat kesehatan secara rinci, termasuk riwayat penyakit, kehamilan, dan gangguan kesehatan mental. Selain itu, beri tahu pula obat-obatan lainnya yang sedang kamu konsumsi dengan dokter untuk mencegah terjadinya interaksi antar obat. Nah, gabapentin juga memiliki sejumlah efek samping yang perlu kamu perhatikan:
- Kantuk atau pusing.
- Sakit kepala atau penglihatan kabur.
- Mual, muntah, diare, dan sembelit.
- Mulut kering.
- Penambahan berat badan.
- Pembengkakan tangan, kaki, atau pergelangan kaki.
- Nyeri punggung atau sendi.
- Gejala mirip flu seperti demam atau nyeri tubuh.
Efek samping di atas bersifat umum dan biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, pada kasus tertentu, efek samping yang lebih serius juga dapat terjadi. Contohnya adalah ruam, gatal, atau kuning pada kulit, pembengkakan wajah atau tenggorokan (angioedema), dan masalah berbicara atau menelan. Tidak jarang, penggunaan obat ini juga dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan ingatan hingga depresi. Apabila kamu mengalami efek samping serius dari penggunaan obat ini, segera hubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan.
Cara Kerja Gabapentin sebagai Obat untuk Epilepsi
Dalam kondisi normal, saraf-saraf di otak mengirimkan dan menerima pesan dari seluruh tubuh melalui impuls listrik yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Namun, pada penderita epilepsi, proses ini dapat terganggu oleh impuls listrik yang tidak normal. Gangguan inilah yang menyebabkan terjadinya gejala kejang. Lantas, bagaimana caranya gabapentin mencegah kejang? Cara kerja gabapentin adalah dengan menstimulasi produksi asam gamma-aminobutirat (GABA) di dalam otak. GABA merupakan senyawa yang berperan penting dalam mengatur dan menghambat aktivitas neuron abnormal penyebab kejang.
Dengan begitu, obat ini dapat membantu mengurangi frekuensi serta intensitas kejang pada penderita epilepsi. Gabapentin efektif dalam mengendalikan kejang parsial baik pada orang dewasa maupun anak-anak di atas 6 tahun. Umumnya, obat ini dapat kamu temukan dalam bentuk kapsul, tablet, atau cairan. Cara konsumsinya pun tergantung pada jenis atau merek obat. Kamu juga dapat membaca lebih lanjut mengenai pemicu kejang epilepsi melalui artikel berikut ini: “Ketahui 6 Pemicu Kejang pada Pengidap Epilepsi”.
Dosis Penggunaan Gabapentin untuk Epilepsi
Untuk pengobatan kejang epilepsi, dosis awalnya adalah 300 mg 1 kali pada hari pertama. Setelahnya, dokter akan menyarankan menaikkan dosis menjadi 300 mg 2 kali pada hari kedua dan 300 mg 3 kali pada hari ketiga. Sesuai dengan kondisi kesehatan yang kamu alami, dosis pemeliharaannya berkisar antara 300 hingga 600 mg tiga kali sehari. Dosis maksimum gabapentin adalah 3600 mg setiap hari dalam dosis terpisah. Untuk anak-anak usia 6 hingga 12 tahun, dosis dapat bervariasi berdasarkan berat badan anak. Perlu kamu catat, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum penggunaan obat agar mendapatkan dosis yang sesuai dengan kondisimu.